Para ulama berselisih tentang dimana letak makam
Imam Ali Karramallaha Wajhahu, ada yang mengatakan di kufah
, di Qiblah
di tengah-tengah masjid di Kufah, dan sebagian yang lain menulis di
pintu pagar yang dikenali sebagai Rab al-Kinda di masjid Kufah. ada yang
lain mengatakan makam imam Ali terletak di sebelah kuburan Sayyidah
Fatimah di Baqi.
Amirul Mukminin Ali telah
berwasiat supaya jasadnya dikebumikan di tempat yang tersembunyi di
waktu malam dengan tidak meninggalkan sembarang kesan. Sehingga hanya
beberapa orang saja dari kalangan sahabat, keluarga dan juga
anak-anaknya yang hadir sewaktu beliau dikebumikan. Pada pagi 21
Ramadhan, dua keranda telah disediakan. Satu menuju ke Mekah dan satu
lagi menuju Madinah. Itulah sebabnya, selama beberapa tahun makamnya
tidak diketahui orang,
Adapun tentang hal ini telah disebutkan dari Imam
Ja’far al-Sadiq (Keturunan ke-6 Imam Ali) pada saat wafatnya Amirul
Mukminin Ali , beliau Imam Ali berkata kepada anaknya Imam Husain yaitu
setelah mengkebumikannya di Najaf, dia (Husain Rahimakumullah) perlu
menyediakan empat lagi kuburan untuknya di tempat yang berbeda, i) di
Masjid Kufah, ii) di Rahbah, iii) di rumah Jo’dah Hirah dan, iv) di
Ghirah, supaya tiada seorang pun akan mengetahui makam yang sebenarnya.
Mengapa dirahasiakan??
karena ketegangan dan situasi politik waktu itu
pertikaian antara pengikut Imam Ali dan pengikut Muawiyah yang
dikhawatirkan Kuburan imam Ali akan menjadi sarana cacimaki dan
penghinaaan dari pengikut pihak yang berseberangan
Selama beberapa ratus tahun makamnya masih
tidak diketahui oleh orang awam, hinggalah pada masa pemerintahan
khalifah Harun al-Rasyid. Pada suatu hari khalifah Abbasiyyah ini pergi
berburu di Najaf, tempat yang terkenal karana banyak rusa. Sewaktu
anjing-anjing buruan mengejar, rusa-rusa mencari perlindungan di atas
bukit Najaf., di mana semua anjing-anjing buruan tersebut enggan
mendakinya. Apabila anjing buruan tiada, rusa-rusa itu akan turun dari
bukit tersebut, tetapi apabila anjing buruan mengejar kembali, rusa-rusa
tersebut lari kembali ke atas bukit sebagai tempat perlindungan. Lalu
Khalifah bertanya kepada salah seorang penduduk setempat
Orang itu menjawab dengan mengatakan bahwa dia mengetahui akan rahasia sebuah makam di situ tetapi dia takut hendak membocorkannya. Khalifah berjanji tidak akan mengapa-apakannya jika dia menerangkanya. Menurut penduduk tsb, pada suatu hari, dia bersama-sama dengan bapanya merawat makam disana. Lalu dia bertanya makam siapakah sebenarnya? bapanya menjawab ia pernah ketempat tersebut dengan Imam Ja’far al-Sadiq untuk tujuan ziarah. Imam Jakfar berkata bahwa itu adalah kuburan kakeknya, Amirul Mukminin Ali,
Orang itu menjawab dengan mengatakan bahwa dia mengetahui akan rahasia sebuah makam di situ tetapi dia takut hendak membocorkannya. Khalifah berjanji tidak akan mengapa-apakannya jika dia menerangkanya. Menurut penduduk tsb, pada suatu hari, dia bersama-sama dengan bapanya merawat makam disana. Lalu dia bertanya makam siapakah sebenarnya? bapanya menjawab ia pernah ketempat tersebut dengan Imam Ja’far al-Sadiq untuk tujuan ziarah. Imam Jakfar berkata bahwa itu adalah kuburan kakeknya, Amirul Mukminin Ali,
Atas perintah kalifah Harun al rasyid, tempat itu dibongkar dan kelihatan sebuah perkuburan yang di atasnya terdapat sebuah batu, yang terdapat tulisan dalam bahasa Syria lama, yang berbunyi:”Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang, Kubur ini telah disediakan oleh Nabi Nuh AS untuk Ali, Pengganti Mohammad SAW, 700 tahun sebelum banjir besar.”
Suatu hal yang mungkin mustahil bagi banyak orang
yang meragukannya, bagaimana bisa Nabi NUH AS mengetahui nama Ali dan
Mempersiapkan pekuburan untuk beliau?
Sebuah penemuan yang menghebohkan akhir2 ini yang
diklaim sebagai bahtera nabi Nuh di pegunungan Turki Timur bisa sedikit
menjelaskan
Pada bulan Juli 1951 sebuah tim yang terdiri dari ahli-ahli Rusia
melakukan penelitian terhadap Lembah Kaat. untuk menemukan sebuah
tambang baru di daerah tersebut.Mereka kemudian mulai menggali tempat
tersebut .Tetapi alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan kumpulan
potongan-potongan kayu tertimbun di situ. Salah seorang ahli yang ikut
serta memperkirakan, setelah meneliti beberapa lapisanya, bahwa
kayu-kayu tersebut bukanlah kayu yang biasa, Mereka mengekskavasi tempat
tersebut .Mereka juga menemukan sepotong kayu panjang yang berbentuk
persegi. Mereka terkejut setelah mendapati bahwa potongan kayu yang
berukuran 14 X 10 inchi tersebut ternyata kondisinya jauh lebih baik
dibandingkan potongan-potongan kayu yang lain. Setelah waktu penelitian
yang memakan waktu yang cukup lama, hingga akhir tahun 1952, mereka
mengambil kesimpulan bahwa potongan kayu tersebut merupakan potongan
dari bahtera Nabi Nuh a.s. yang terdampar di puncak Gunung Calff (Judy).
Dan potongan (pelat) kayu tersebut, di mana terdapat beberapa ukiran
dari huruf kuno, merupakan bagian dari bahtera tersebut. Sebuah dewan
yang terdiri dari kalangan pakar dibentuk oleh Pemerintah Rusia di bawah
Departemen Riset mereka untuk mencaritahu makna dari tulisan tersebut.
Dewan tersebut memulai kerjanya pada tanggal 27 Februari 1953.Berikut adalah nama-nama dari anggota dewan tersebut:
1. Prof. Solomon, Universitas Moskow
2. Prof. Ifa Han Kheeno, Lu Lu Han College, China
3. Mr. Mishaou Lu Farug, Pakar fosil
4. Mr. Taumol Goru, Pengajar Cafezud College
5. Prof. De Pakan, Institut Lenin
6. Mr. M. Ahmad Colad, Asosiasi Riset Zitcomen
7. Mayor Cottor, Stalin College
Kemudian ketujuh orang pakar ini setelah menghabiskan waktu selama delapan bulan akhirnya dapat mengambil kesimpulan bahwa bahan kayu tersebut sama dengan bahan kayu yang digunakan untuk membangun bahtera Nabi Nuh a.s., dan bahwa Nabi Nuh a.s. telah meletakkan pelat kayu tersebut di kapalnya demi keselamatan dari bahtera tersebut dan untuk mendapatkan ridho Illahi.
Terletak di tengah-tengah dari pelat tersebut adalah sebuah gambar yang berbentuk telapak tangan dimana juga terukir beberapa kata dari bahasa Saamaani.
Mr. N.F. Max, Pakar Bahasa Kuno, dari Manchester, Inggris telah menerjemahkan kalimat yang tertera di pelat tersebut menjadi:
“Ya Allah, penolongku! Jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan dari DzatMu Yang Suci, yaitu Muhammad, Ali, Fatima, Shabbar dan Shabbir. Karena mereka adalah yang teragung dan termulia.”
Pelat kayu tersebut saat ini masih disimpan di Pusat Penelitian Fosil Moskow di Rusia.
Jika anda sekalian mempunyai waktu untuk mengunjungi Moskow, maka mampirlah di tempat tersebut,
Terjemahan kalimat tersebut telah dipublikasikan antara lain di:
1. Weekly – Mirror, Inggris 28 Desember 1953
2. Star of Britain, London, Manchester 23 Januari 1954
3. Manchester Sunlight, 23 Januari 1954
4. London Weekly Mirror, 1 Februari 1954
5. Bathraf Najaf, Iraq 2 Februari 1954
6. Al-Huda, Kairo 31 Maret 1954
7. Ellia – Light, Knowledge & Truth, Lahore 10 Juli 1969
Cat : Shabbar da Shabbir adl bhsa Sarmani yg artinya Hasan dan Husain (Putra2 Imam Ali as dan Fathimah as ),kelima nama tersebut dlm islam srg disbt dg “Ahlul Kisa”