Apakah malaikat juga mengalami kematian? Bagaimana? Apakah malaikat-malaikat muqarrab, seperti Jibril, Mikail dan Malaikat Maut juga akan mati sebelum hari kebangkitan dan Kiamat?
Sebuah singkat
Sesuai dengan beberapa riwayat
penciptaan malaikat terjadi setelah penciptaan ruh Rasulullah Saw dan para Imam
Maksum As. Mereka semuanya bahkan Jibril, Israfil dan malaikat muqarrab
(yang dekat)lainnya akan mati sebelum Kiamat. Terkait dengan bagaimana para
malaikat mengalami kematian terdapat dua kemungkinan. Putusnya hubungan ruh
dari bentuk imaginal atau tidak bekerjanya aktifitas yang sebelumnya selalu
dilakukan.
Disini saya coba menjelaskanyasedikit
Menurut banyak riwayat para malaikat
merupakan makhluk-makhluk pertama yang dicipta oleh Allah Swt. Karena dalam
hadis-hadis yang disebutkan bahwa penciptaan malaikat dilakukan setelah
penciptaan cahaya dan ruh suci Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As.[1] Demikian juga,
sesuai dengan banyak hadis dan hadis mutawatir makhluk pertama yang dicipta
Allah Swt adalah cahaya Muhammad dan para Imam Maksum As dan setelah penciptaan
orang-orang suci ini, Allah Swt menciptakan tujuh petala langit dan bumi
kemudian setelah itu menciptakan para malaikat.
Jabir bin Abdullah Anshari berkata
bahwa aku mendengar dari Rasulullah Saw yang bersabda: Sesungguhnya Allah Swt
menciptakan Aku, Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan para imam dari cahaya yang
satu, kemudian setelah itu cahaya para pengikut kami dan seterusnya kemudian
tujuh petala langit dan bumi lalu para malaikat….”[2]
Akan tetapi terkait dengan kematian
para malaikat, mengingat sebelum hari Kiamat seluruh makhluk di langit dan di
bumi akan mati sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an, “Dan ditiuplah
sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (hari perhitungan dan pembalasan).” (Qs. Al-Zumar
[39]:68) Ayat ini pertama-tama menandaskan bahwa seluruh yang terdapat di
langit dan di bumi akan mengalami kematian yang juga termasuk para malaikat di
dalamnya. Karena itu, dari ayat ini dipahami bahwa sebagian makhluk tidak akan
mati pasca peniupan pertama. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para
penafsir terkait siapa yang tetap hidup pasca peniupan pertama. Sebagian
penafsir berpandangan bahwa mereka adalah sekelompok para malaikat besar
seperti Jibril, Mikail, Israfil, Izra’il. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa
tatkala Rasulullah Saw membacakan ayat ini, masyarakat bertanya siapa gerangan
yang dikecualikan dari kematian pasca peniupan pertama itu? Rasulullah Saw
bersabda: “Jibril, Mikail, Israfil, Malaikat Maut dan ketika seluruh makhluk
dicabut nyawanya kemudian mereka juga secara berurutan akan mati sesuai dengan
perintah Allah Swt.”[3] Riwayat lainnya menyebutkan bahwa para pembawa arsy Tuhan
juga akan ditambahkan pada malaikat ini.”[4]
Bagaimanapun riwayat-riwayat ini[5] dan riwayat yang
menyatakan bahwa “Tatkala ditiupkan sangkakala pertama, Israfil meniupkan
terompet dan seluruh makhluk yang memiliki ruh akan mengalami kematian, kecuali
Israfil yang akan mati setelah meniup terompet sesuai dengan perintah Allah.[6]
Dari sebagian ayat di antaranya, “Kullu
syain halik illa wajha.”[7] yang secara umum
menandaskan bahwa segala sesuatunya akan binasa dan mengalami kematian kecuali
wajah Tuhan Yang Mahakuaasa. Berangkat dari sini dapat disimpulkan bahwa
kelompok yang tersisa pada akhirnya akan mati sedemikian sehingga tidak akan
ada satu pun makhluk yang akan hidup di alam semestal kecuali Allah Swt.
Adapun
berkenaan dengan bagaimana para malaikat akan mati? Harus dikatakan bahwa apa
yang kita ketahui tentang kematian (keluarnya ruh dari jasmani dan alam materi)
tentu saja tidak berlaku pada para malaikat, karena mereka tidak memiliki
jasmani sehinggga ruh harus keluar dari badan (jasmani) mereka. Karena itu,
terkait dengan kematian mereka terdapat beberapa kemungkinan:
Kemungkinan
pertama, bahwa yang dimaksud dengan kematian terlepasnya tautan ruh dari bentuk
imaginalnya (mitsâl).
Kemungkinan
kedua tidak berfungsinya aktifitas kontinyu arwah dan para malaikat serta
terlepasnya kemampuan pencerapan mereka.[8]
Karena itu,
meski para malaikat memiliki usia yang sangat panjang namun kelak suatu
hari juga akan mengalami kematian. [IQuest]
[1]. Bihâr
al-Anwâr, jil. 15, hal. 8, dan jil. 18, hal. 345 dan jil. 24, hal. 88.
[2]. Bihâr
al-Anwâr, jil. 26, hal. 343 dan 344.
[3]. Bihâr
al-Anwâr, jil. 79, hal. 184
[4]. Bihâr
al-Anwâr, jil. 6, hal. 329.
[5]. Bihâr
al-Anwâr, jil. 6 hal. 329.
[6]. Bihâr
al-Anwâr, jil. 6, hal. 324.
[7]. “Tiap-tiap
sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” (Qs. Al-Qashash [28]:88)
[8]. Tafsir Nemune, jil. 19, hal. 541.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar