Syaikh Sankoh Muhammadi, mufti serta imam masjid Ahlusunnah Perancis
telah menerima Syiah sebagai mazhabnya setelah melakukan safar ilmiah di
Iraq. Ulama yang aslinya berasal dari negara Kamerun tersebut telah
menjadi warga negara Perancis setelah 43 tahun menetap di negara
tersebut.
Syaikh Sankoh baru-baru ini telah melakukan perjalanan ke kota
Karbala. Beliau sering berdialog dengan Syaikh Walid Al-Baaj (ulama
Syiah) dengan kehadiran peneliti Tunisia, Muhamad Saleh al-Hinshir yang
menjadi penerjemah bahasa Arab ke bahasa Perancis.
Mufti Ahlusunnah tersebut menyatakan rasa suka citanya telah
melakukan lawatan ke Karbala. Ketika ditanya tentang perasaannya
mengenai Syiah, beliau menyatakan rasa takjub ketika melakukan
penelitian tentang mazhab tersebut. Kata beliau, meneliti Syiah membuat
pemikirannya semakin bebas dan berlogika sebagaimana seorang manusia
yang merdeka. Menurutnya lagi sudah menjadi tanggung jawab beliau untuk
menyebarkan realitas kebenaran yang telah ditemukannya ke seluruh dunia.
Beliau bahkan sempat menyatakan rasa penyesalannya karena baru
mengenal Syiah di usia menjelang uzur, 68 tahun. Sekarang tanggung jawab
yang disandangnya menurutnya adalah menjadi seorang pendakwah Syiah.
Menceritakan pengalaman ketika berada di pemakaman Ahlul Bait di
Baqi’, katanya air mata beliau menetes setelah mengetahui kebenaran
Islam.
Beliau turut meninggalkan pesan kepada kaum muslimin supaya lebih
memperbanyak bacaan dan penyelidikan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam
yang benar ke seluruh dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar